Domo-kun Staring

Senin, 24 Juni 2013


Kenali Perbedaan Kram Perut yang Normal dan Perlu Dikhawatirkan Saat Haid

0


Rasa sakit atau nyeri saat hari pertama haid dialami banyak wanita. Kondisi ini terbilang normal, apabila rasa sakit masih bisa ditoleransi dan tidak berlangsung lama. Tapi apabila mengalami kram hebat hingga keluar keringat dingin setiap kali haid, bisa jadi tanda kalau ada masalah pada organ reproduksi Anda. Kenali rasa sakit saat Anda haid, untuk mengetahui apakah itu termasuk normal atau berada di kondisi yang mengkhawatirkan.

1. Kram Normal
Kram normal saat hari pertama menstruasi biasanya terasa di perut bagian bawah. Dikutip dari Cosmopolitan USA, rasa sakit cenderung ringan, seperti ingin buang air besar dan umumnya tidak berlangsung lama. Sekitar dua sampai lima jam. Apabila sakit sudah tak tertahankan, Anda bisa meminum obat pereda rasa sakit agar bisa beraktivitas seperti biasa. Tapi hindari konsumsi obat jangka panjang dan terus menerus, karena efeknya kurang baik bagi kesehatan.

2. Kista pada Ovarium
Jika Anda mengalami kram sehingga sulit untuk bergerak, diikuti dengan darah yang keluar lebih banyak dari biasanya, sebaiknya segera periksakan ke ginekolog. Ada kemungkinan terdapat kista di ovarium Anda. Jika dideteksi sejak dini, penanganannya bisa lebih mudah. Namun untuk beberapa kasus, kista yang sudah membesar perlu diangkat dengan cara operasi. 

3. Endometriosis
Endometriosis merupakan radang yang terkait dengan hormon estrogen, disertai perambatan pembuluh darah hingga menonjol keluar dari rahim. Penyakit tersebut mengikuti siklus haid Anda. Endometriosis belum diketahui penyebab pastinya. Namun Dokter spesialis kandungan, Kolonel Dr Frits Max Rumintjap, SpOG(K) mengungkapkan, biasanya penyebab endometriosis karena darah haid tidak keluar sehingga pengeluarannya terjadi di dalam rongga perut wanita. Sering ditandai dengan rasa sakit yang hebat saat berhubungan seks atau mentruasi.

4. PID Kronis
Jika merasakan rasa sakit dan kram perut yang ekstrem, ada kemungkinan Anda menderita PID atau Pelvic Inflammatory Disease. Penyakit ini umumnya ditularkan lewat hubungan seksual, tapi bisa juga karena infeksi kista. PID bisa menyebabkan nyeri yang hebat dan tidak segera hilang. Jangan tunggu sampai kronis. Segera tangani dan konsultasikan pada dokter spesialis kandungan.



Penyebab Utama Gigi Terasa Ngilu Setiap Kali Minum Air Es

0


 Sering merasakan nyeri atau ngilu menusuk pada gigi setiap kali mengonsumsi makanan/minuman panas, dingin atau terlalu asam? Bisa jadi pertanda gigi Anda sensitif.

Gigi sensitif atau dentine hypersensitivity adalah rasa nyeri yang timbul akibat terbukanya lapisan dentin (batas antara gigi dan gusi) di bawah email gigi. Dengan terbukanya dentin, maka rangsangan dari makanan atau minuman akan langsung menuju syaraf dan menyebabkan nyeri. Ada beberapa faktor yang membuat gigi sensitif, dan umumnya karena kebiasaan menggosok gigi atau pemilihan sikat gigi yang salah.

"Gosok gigi terlalu kuat yang menekan gigi dan gusi, juga penggunaan sikat gigi yang bulunya terlalu keras dan kaku adalah beberapa penyebab gigi sensitif," ujar Drg. Zaura Rini Anggraini MDS., saat acara peluncuran dua varian terbaru Pepsodent Sensitive Expert di MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, Jl. Garnisun Dalam, Semanggi, Jakarta Selatan, Rabu (5/06/2013).

Menggosok terlalu kuat akan membuat dentin gigi terbuka, juga membuat email gigi mengalami penipisan. Hal yang sama juga terjadi apabila Anda menggunakan sikat gigi yang terlalu kaku.

Selain itu, peradangan gusi yang diakibatkan karang gigi juga bisa menyebabkan terjadinya gigi sensitif. Hal ini kerap terjadi ketika pembersihan karang gigi yang terlalu tebal. 

Saat dibersihkan, bagian yang terkena karang akan membuka sehingga terbentuk semacam celah. Dengan kata lain, gusi jadi menyusut. Ketika email terbuka, semua rangsangan yang masuk, baik itu dari makanan manis, panas, dingin atau bahkan terpaan angin akan langsung mengenai syaraf dan membuat ngilu atau nyeri.

Gigi sensitif juga terjadi akibat penuaan, karena lapisan email yang menyusut seiring bertambahnya usia. Penyebab lainnya adalah bleaching, kebiasaan menggeretakkan gigi saat tidur dan proses bleaching atau pemutihan gigi yang terlalu sering.

Dokter gigi yang akrab disapa Rini ini memberikan tips untuk mencegah gigi sensitif. Gosoklah gigi secara lembut dari arah gusi ke gigi, dikombinasikan dengan gerakan memutar seperti massage. Pilih sikat gigi berbulu lembut dan halus, serta hindari mengonsumsi makanan/minuman esktrem (soda, cuka, lemon) terlalu sering.

95% Orang Tidak Cuci Tangan dengan Benar Setelah dari Toilet

0


Mencuci tangan setelah dari toilet sangat penting dilakukan untuk mencegah penyebaran bakteri atau kuman penyebab penyakit. Sayangnya, banyak orang yang mengabaikan kebiasaan sehat ini.

Menurut hasil studi terbaru, hanya 5 persen orang yang mencuci tangan dengan benar dan cukup lama untuk membunuh kuman penyebab infeksi, setelah menggunakan toilet atau kamar mandi. Artinya, ada 95 orang yang tidak mencuci tangannya dengan tepat. Sementara 33 persen cuci tangan, tapi tidak menggunakan sabun dan 10 persen responden bahkan tidak membersihkannya sama sekali.

Studi yang dilakukan dengan mengobservasi perilaku 3.749 orang di toilet umum ini juga menemukan, wanita lebih peduli terhadap kebersihan tangan mereka ketimbang pria. Ada 15 persen pria yang tidak mencuci tangannya setelah dari kamar mandi. Sedangkan wanita hanya 7 persen.

Carl Borchgrevink, associate professor of hospitality business dari Michigan State University yang memimpin penelitian mengatakan kalau penemuan ini cukup mengejutkan. Sebab dalam penelitian sebelumnya menunjukkan kalau kesadaran orang untuk menjaga kebersihan tangannya meningkat.

Para peneliti yang mengadakan observasi di toilet yang terdapat di bar, restoran atau tempat umum lainnya juga menemukan bahwa sebagian besar orang mencuci tangannya hanya sekitar enam detik. Sementara dibutuhkan waktu 10 sampai 15 detik agar kuman benar-benar hilang.

Kesadaran menjaga kesehatan dengan cuci tangan semakin rendah pada malam hari. Orang yang makan atau minum di restoran pada malam hari merasa sangat santai dan bersenang-senang, sehingga mencuci tangan pun jadi kurang penting. Wastafel yang terlihat kotor juga jadi penyebab orang malas cuci tangan.

Kebiasaan mencuci tangan dengan benar bisa 'ditularkan', apabila ada faktor pemicunya. Salah satunya dengan memasang tanda atau tulisan dekat wastafel yang berisi peringatan pentingnya cuci tangan. Studi yang dimuat dalam Journal of Environmental Health itu menemukan, orang cenderung lebih tergerak untuk cuci tangan apabila melihat gambar atau tulisan tentang hal tersebut.

Cara mencuci tangan yang benar adalah dengan membasahi tangan ke air yang mengalir. Ambil 1-2 pump sabun, lalu gosokkan kedua telapak tangan hingga berbusa. Gosok juga punggung tangan, sela-sela jari dan kuku dengan seksama. Kemudian bilas sampai bersih.